Kisruh Bantuan Sembako Pangang atau sebelumnya disebut Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) terus menggelinding, setelah dugaan pengancaman yang dilakukan oknum supplier, kini muncul lagi keluhan dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Keluhan itu bermacam-macam, mulai dari kualitas bahan, kartu ATM yang kerap terblokir hingga kartu ATM yang tidak dalam penguasaan mereka.
Sebagaimana diakui MA, warga Desa Pakkasalo Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone, dia telah lama kebagian bantuan baik PKH maupun BPNT, dia mendatangi rumah oknum perangkat Desa, diketahui bernama Sidar, untuk mengambil beras 10 kilogram dan telur 2 rak setiap tanggal 12.
Belakangan, MA mengaku bantuannya sempat tersendat hingga hampir 2 tahun lamanya. Dia baru menerima bantuan kembali setelah kartu ATMnya dibawa ke Bank Mandiri, kartu tersebut pun diduga dipegang Sidar.
” Waktu kartunya bagus, diambil kembali oleh Sidar, pernah saya minta tapi yang dia beri bukan kartu atas nama saya jadi saya kembalikan dan alasannya, dia (Sidar, red) tidak melihat kartu saya. Sampai sekarang kartunya masih sama Sidar, kalau diprotes dia (Sidar, red) bilang, masih syukur kamu dapat, ” Terang MA, ditemui Jumat 7 November lalu.
Dalam Pedoman Umum (Pedum) Sembako 2020, jelas disebutkan bahwa kartu ATM yang dibagikan oleh Bank Mandiri sebagai bank penyalur, harus dipegang oleh KPM dan dibelanjakan bahan pangan sesuai yang diatur dalam Pedum untuk pemenuhan gizi warga miskin.
Namun, sebagai masyarakat kecil, MA mengaku pasrah kartunya dipegang Sidar sang perangkat Desa, karena nyaris semua KPM di Desa Pakkasalo mendapat perlakuan sama. Sayangnya, Sidar tidak di rumah saat hendak dimintai penjelasan.
Adiknya HA, mengatakan kalau dia sedang ke Makassar menghadiri acara keluarga.
HA juga mengaku, selama ini bahan pangan berupa telur dan beras memang dikumpulkan di rumah Sidar sebelum dibagikan ke KPM, karena di rumah Sidar tersedia mesin EDC untuk menggesek kartu para KPM.
” Tapi sepertinya bukan kakak saya yang pegang kartunya, karena biasanya kalau datang beras, datang juga ketuanya bawa kartu satu tas, cuma saya tidak tahu, ketua apa, ” Kata HA.
Informasi dari beberapa warga, Sidar juga diduga kerap menjual telur dibawah harga milik KPM yang tidak datang mengambil bantuannya.
Sumber: globalterkini.com
Tidak ada komentar:
Salam Semua, Saya Cinta