Pembahasan APBD 2021 oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bone, Kamis (19/11/20) malam, berlangsung alot.
Masing-masing anggota Banggar berkeras agar aspirasi masyarakat didapilnya diterima. Demikian juga dengan Wakil Ketua III DPRD Bone dari Fraksi Demokrat, Indra Jaya.
“Saya mau menyentuh teman-teman semua termasuk TAPD terkait jembatan penghubung antara Desa Pakkasalo dengan Desa Mallusetasi. Disitu sudah ada jatuh korban anak kecil saat berangkat sekolah. Seyogyanya anggaran mobil di PU dialihkan kesana, jangan sampai ada korban jiwa lagi disana. Saya mohon puang Baso, dipertimbangkan ini” pinta Indra.
Menurutnya, anggaran mobil Skylift yang diusulkan Dinas PU tidaklah urgen dibandingkan perbaikan jembatan yang sangat dibutuhkan masyarakat. Meskipun penganggarannya bisa dilakukan oleh provinsi namun kewenangan itu bisa saja diintervensi oleh daerah karena kebutuhan.
“Saya hanya butuh jembatan ini diperhatikan, tahan dulu ini Rp200 juta, mau apa itu PU pemeliharaan mobil sampai ratusan juta” ujarnya.
Menjawab hal itu, Kabid Anggaran selaku TAPD, Andi Iqbal Walinono, mengatakan tidak bisa serta merta menyetujui keinginan Indra Jaya karena harus juga mempertimbangkan kebutuhan SKPD.
“Kami akan minta ini dijadikan risalah rapat dan akan kami masukkan dalam rancangan APBD. Tanggungjawab kami memperhatikan kinerja SKPD, karena buat apa ditugaskan sebagai TAPD kalau tidak memperhatikan kinerja SKPD. Bukan kami tidak mengakomodir keinginan wakil ketua, tapi penting juga SKPD ditunjang dengan fasilitas, sarana dan prasarana” terangnya.
TAPD sendiri dihadapkan pada 2 pilihan, apakah menganggarkan pembelian
mobil Skylift baru untuk Dinas PU yang nilainya mencapai 1 miliar rupiah atau
menganggarkan biaya pemeliharan mobil Skylift yang ada saat ini sebesar Rp180
juta pertahun.
Sumber: berita-sulsel.com
Tidak ada komentar:
Salam Semua, Saya Cinta